Jumat, 29 Januari 2016

Respirasi


http://puisihijauahyani91.blogspot.co.id/2014/11/respirasi-pernapasan-manusia.html
Respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbon dioksida sebagai sisa dari oksidasi, yang keluar dari tubuh (Syaifuddin. 2006 : 192). Jadi, respirasi adalah proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan karbon dioksida, air, dan energy.
Dalam praktikum yang pernah saya lakukan bersama teman-teman, kami menggunakan Bromtimol blue sebagai penanda, larutan bromtimol blue akan berwarna kuning jika ditambahkan larutan yang bersifat asam, sedangkan  jika ditambahkan larutan yang bersifat basa maka akan berwarna biru. Oleh karena itu, H2O yang bereaksi dengan CO2 membentuk larutan asam maka larutan berwaran kuning. Untuk mengetahui banyaknya CO2yang terkandung dalam larutan tersebut, kami menggunakan larutan NaOH (bersifat basa) yang diteteskan sama dengan 2 mol larutan CO2, sehingga massa CO2nya akan dapat diketahui.
Respirasi merupakan fungsi kumulatif dari tiga tahapan metabolic, dua tahapan yang pertama glikolisis dan siklus krebs, merupakan jalur metabolic yang menguraikan glukosa dan bahan organic lainnya. Pada tahap ketiga respirasi, rantai transport electron menerima electron dari produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut (Campbell. 2002 : 164)
Glikolisis dan respirasi sel mengubah energy bebas dalam makanan menjadi energy bebas yang ditimbun dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phospat). ATP ini berfungsi sebagai sumber energy bagi semua aktivitas organisme yang memerlukan energy (Kimball. 1983 : 165)
Adapun jalur pernapasan manusia adalah udara masuk melalui lubang hidung kemudian disaring oleh rambut, dihangatkan, dilembabkan, dan dicek jika ada bebauan, sementara udara mengalir melalui rongga hidung mengarah kefaring, glottis berada dalam keadaan terbuka dan kita dapat bernafas, dinding laring diperkuat dengan tulang rawan, kemudian dari laring udara menuju ke dalam trakea, lalu udara terbagi ke dua bronkus, masing-masing menuju ke tiap belahan paru-paru, di dalam paru-paru bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang semakin halus dan disebut bronkeolus, pada ujung bronkeolus yang paling kecil membentuk sekumpulan kantung udara yang disebut alveolus, epithelium tipis yang membentuk alveoli di dalam paru-paru berfungsi sebagai permukaan respirasi (Campbell. 2004 : 62).
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama, yaitu kimiawi dan pengendalian saraf. Secara kimiawi meliputi frekuensi kecepatan dan dalamnya gerakan pernapasan. CO2 adalah produksi asam dari metabolisme dan bahan kimia yang asam ini merangsang pusat pernapasan untuk mengirim impuls saraf yang bekerja atas otot pernapasan. Pengendalian oleh saraf menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan interkonstalis yang kecepatannya kira-kira 15 kali setiap menit (Syaifuddin. 2006: 203). Kecepatan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya:
a.       Usia : ketika manusia mengalami penuaan maka kelenturan paru-parunya akan menghilang, hal itu juga dapat disebabkan oleh penyakit seperti emfisema. Karena kelenturan paru-parunya berkurang maka kapasitas vitalnya pun berkurang dan volume sisanya meningkat (Campbell. 2004: 64). Semakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan dengan energy yang dibutuhkan.
b.      Jenis kelamin : pada umumnya pria memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi disbanding dengan wanita. Kebutuhan oksigen serta produksi karbondioksida pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita.
c.       Suhu tubuh : semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka akan semakin cepat frekuensi pernapasannya, hal ini berhubungan dengan peningkatan proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh.
d.      Posisi atau kedudukan tubuh : frekuensi pernapasan ketika sedang duduk akan berbeda dibandingkan dengan berjongkok atau berdiri. Hal ini berhubungan erat dengan energy yang dibutuhkan oleh organ tubuh sebagai tumpuan berat tubuh.
e.      Aktivitas : seseorang yang aktivitas fisiknya tinggi seperti olahragawan akan membutuhkan lebih banyak energy daripada orang yang diam atau santai. Oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang tersebut juga lebih tinggi.

Daftar Pustaka
Campbell. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta: erlangga.
Campbell. 2004. Biologi jilid 3. Jakarta : erlangga.
Kimbal. 1983. Biologi jilid 1. Jakarta : erlangga.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar