http://puisihijauahyani91.blogspot.co.id/2014/11/respirasi-pernapasan-manusia.html |
Respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbon
dioksida sebagai sisa dari oksidasi, yang keluar dari tubuh (Syaifuddin. 2006 :
192). Jadi, respirasi adalah proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan
karbon dioksida, air, dan energy.
Dalam praktikum yang pernah saya lakukan bersama teman-teman,
kami menggunakan Bromtimol blue sebagai penanda, larutan bromtimol blue akan
berwarna kuning jika ditambahkan larutan yang bersifat asam, sedangkan
jika ditambahkan larutan yang bersifat basa maka akan berwarna biru. Oleh
karena itu, H2O yang bereaksi dengan CO2 membentuk larutan asam maka
larutan berwaran kuning. Untuk mengetahui banyaknya CO2yang
terkandung dalam larutan tersebut, kami menggunakan larutan NaOH (bersifat
basa) yang diteteskan sama dengan 2 mol larutan CO2, sehingga massa
CO2nya akan dapat diketahui.
Respirasi merupakan fungsi kumulatif dari tiga tahapan
metabolic, dua tahapan yang pertama glikolisis dan siklus krebs, merupakan
jalur metabolic yang menguraikan glukosa dan bahan organic lainnya. Pada tahap
ketiga respirasi, rantai transport electron menerima electron dari produk hasil
perombakan kedua langkah yang pertama tersebut (Campbell. 2002 : 164)
Glikolisis dan respirasi sel mengubah energy bebas dalam makanan
menjadi energy bebas yang ditimbun dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phospat). ATP
ini berfungsi sebagai sumber energy bagi semua aktivitas organisme yang
memerlukan energy (Kimball. 1983 : 165)
Adapun jalur pernapasan manusia adalah udara masuk melalui
lubang hidung kemudian disaring oleh rambut, dihangatkan, dilembabkan, dan
dicek jika ada bebauan, sementara udara mengalir melalui rongga hidung mengarah
kefaring, glottis berada dalam keadaan terbuka dan kita dapat bernafas, dinding
laring diperkuat dengan tulang rawan, kemudian dari laring udara menuju ke
dalam trakea, lalu udara terbagi ke dua bronkus, masing-masing menuju ke tiap
belahan paru-paru, di dalam paru-paru bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang
semakin halus dan disebut bronkeolus, pada ujung bronkeolus yang paling kecil
membentuk sekumpulan kantung udara yang disebut alveolus, epithelium tipis yang
membentuk alveoli di dalam paru-paru berfungsi sebagai permukaan respirasi
(Campbell. 2004 : 62).
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor
utama, yaitu kimiawi dan pengendalian saraf. Secara kimiawi meliputi frekuensi
kecepatan dan dalamnya gerakan pernapasan. CO2 adalah produksi asam dari metabolisme
dan bahan kimia yang asam ini merangsang pusat pernapasan untuk mengirim impuls
saraf yang bekerja atas otot pernapasan. Pengendalian oleh saraf menimbulkan
kontraksi ritmik pada otot diafragma dan interkonstalis yang kecepatannya
kira-kira 15 kali setiap menit (Syaifuddin. 2006: 203). Kecepatan tersebut
dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya:
a. Usia : ketika manusia mengalami
penuaan maka kelenturan paru-parunya akan menghilang, hal itu juga dapat
disebabkan oleh penyakit seperti emfisema. Karena kelenturan paru-parunya
berkurang maka kapasitas vitalnya pun berkurang dan volume sisanya meningkat
(Campbell. 2004: 64). Semakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah
frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan dengan energy yang dibutuhkan.
b. Jenis kelamin : pada umumnya pria
memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi disbanding dengan wanita.
Kebutuhan oksigen serta produksi karbondioksida pada pria lebih tinggi
dibandingkan wanita.
c. Suhu tubuh : semakin tinggi suhu
tubuh seseorang maka akan semakin cepat frekuensi pernapasannya, hal ini
berhubungan dengan peningkatan proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh.
d. Posisi atau kedudukan tubuh :
frekuensi pernapasan ketika sedang duduk akan berbeda dibandingkan dengan
berjongkok atau berdiri. Hal ini berhubungan erat dengan energy yang dibutuhkan
oleh organ tubuh sebagai tumpuan berat tubuh.
e. Aktivitas : seseorang yang
aktivitas fisiknya tinggi seperti olahragawan akan membutuhkan lebih banyak energy
daripada orang yang diam atau santai. Oleh karena itu, frekuensi pernapasan
orang tersebut juga lebih tinggi.
Daftar
Pustaka
Campbell.
2002. Biologi jilid 1. Jakarta: erlangga.
Campbell.
2004. Biologi jilid 3. Jakarta : erlangga.
Kimbal.
1983. Biologi jilid 1. Jakarta : erlangga.
Syaifuddin.
2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC.